Alur Keja Produksi Program TV


Proses alur kerja produksi acara telivisi secara umum dibagi menjadi tiga bagian, yaitu Pra Produksi; Produksi, Pasca Produksi. Berikut penjelasan nya:

1.  Pra Produksi  


Pada tahapan ini merupakan proses awal dari seluruh kegiatan yang akan datang. Tahap pra-produksi meliputi tiga bagian seperti berikut ini:
a. Penemuan Ide
Tahapan ini dimulai ketika seorang produser  menemukan ide atau gagasan, membuat riset dan menuliskan naskah tetentang dunia kain nusantara terbaru yang ada di Indonesia. Melalui proses tukar-pikiran dengan produser eksekutif, kemudian produser menentukan mana yang akan menjadi tema dan judul untuk mengisi episode program acara Kain Nusantara tiap minggunya. Disini produser juga berperan agar dapat kesamaan berfikir dalam proses liputan dan budget produksi.
b. Perencanaan
Tahap ini meliputi penetapan jangka waktu kerja (times chedule), penyempurnaan naskah, pemilihan narasuber,  riset lokasi, permintaan crew dan administrasi surat permohonan liputan. Ide serta informasi yang didapat, kemudian disusun dalam sebuah rundown agar didapatkan sebuah program yang tersruktur dan rapi. Rundown yang disusun oleh reporter.
            Reporter mengisi booking form untuk dapat diinformasikan ke bagian teknis untuk menyiapkan peralatan berupa 2 single Camera, Mini DV Cassette, tripot, Outdoor lighting equipment support with Accu light (Hand Lamp) & Reflector, Wireless audio system ( Clip on & Mic), Outdoor activity (Mobile), Sesuai dengan jadwal produksi yang sudah ditentukan.
c. Persiapan
Tahap ini meliputi pemberesan semua kontrak, perizinan, dan surat  menyurat.  Latihan para narasumber dan pembuatan setting, meneliti dan melengkapi peralatan yang diperlukan. Semua  persiapan ini paling baik diselesaikan menurut jangka waktu kerja (time schedule) yang sudah ditetapkan.  Set up, merupakan tahapan persiapan – persiapan yang bersifat teknis dan dilakukan oleh anggota inti bersama kerabat kerjanya, sejak dari mempersiapkan peralatan yang akan digunakan baik untuk keperluan di dalam maupun di luar studio, sampai mempersiapkan denah untuk seting lampu, microfon maupun tata dekorasi.
Latihan (rehearsal). Tidak saja berlaku bagi para artis pendukungnya, tetapi sangat penting pula bagi anggota kerabat kerja, sejak dari switcher, penata lampu, penata suara, floor director, kameramen sampai ke Pengarah acaranya sendiri. Dalam latihan ini dipimpin sendiri oleh Pengarah acara.

2. Produksi  


Pada saat tahapan produksi, reporter menghandle seluruh jalannya proses produksi.
-Liputan. Pada saat liputan PA melibatkan seorang kameramen, PA disini bertindak sebagai reporter.
- Wawancara. Pertanyaan yang sudah disiapkan yang nantinya akan menjadi  naskah reporter untuk dubber.
                   

3. Pasca Produksi


·         Logging
Setelah selesai mengambil semua gambar, reporter menyusun kaset hasil liputan untuk dicatat time codenya agar memudahkan dalam proses editing.
·         Membuat naskah atau script
Setelah mendapatkan materi atau bahan liputan dari hasil wawancara, reporter yang berperan sebagai penulis naskah, mereview hasil liputan untuk diambil materinya agar selanjutnya dibuat naskah atau narasi VO. Rekaman VO Setelah naskah selesai, kreatif disini yaitu reporter berperan sebagai dubber, merekam narasi yang telah disusun sebelumnya.
·         Editing.
Tahapan ini merupakan tahapan penyelesaian atau penyempurnaan. Dalam tahapan ini mempunyai tiga langkah utama yaitu :
1.Editing off line
Setelah beberapa tahapan diatas telah terpenuhi, kemudian reporter akan membuat editing kasar yang sesuai dengan naskah yang telah disusun. Sesudah hasil editing off line itu dirasa pas dan memuaskan barulah dibuat editing script. Editing script ini sudah dilengkapi dengan uraian untuk narasi dan bagian – bagian yang perlu diisi dengan ilustrasi musik.
2.Editing on line.
Berdasar naskah editing atau editing script, reporter sebagai editor mengedit hasil shoting asli. Sambungan – sambungan setiap shot dan adegan (scene) di buat tepat berdasarkan catatan dalam naskah. Demikian pula sound asli dimasukan dengan level yang sempurna. Setelah editing on lineini siap, editor dapat melakukan proses mixing.
3.Mixing
Narasi yang sudah direkam, dimasukan ke dalam editing on line sesuai dengan petunjuk atau ketentuan yang tertulis dalam naskah editing. menyeimbangkanan antara, suara asli, suara narrator, sound effect dan background musik sehingga tidak saling mengganggu dan terdengar jelas. Sesudah proses mixing ini boleh dikatakan bagian yang penting dalam post atau pasca production sudah selesai.

Begitu selesai semua proses editing, hasil rekaman dibawa ke tim cheking untuk diperiksa terlebih dahulu, kadang terdapat beberapa koreksi untuk memperbaiki tayangan. Setelah ok hasil shooting siap ditayangkan sesuai jadwal.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jenis Penutup Feature

Mudahnya Nila Kuliah di Luar Negeri dengan Jalur Beasiswa