Mudahnya Nila Kuliah di Luar Negeri dengan Jalur Beasiswa

Mudahnya Nila Kuliah di Luar Negeri Lewat Jalur Beasiswa

Segala sesuatu tentang beasiswa kuliah merupakan info penting. Apakah kamu tertarik kuliah di luar negeri? Berikut ini hal dasar yang bisa dibicarakan tentang menuntut ilmu di luar negeri. Dimanapun negara tujuannya agar siap untuk melewati segala tahapan diperjalanan. Hal pertama yang harus di ketahui yaitu

1.      Melihat cara pandang yang berbeda dengan mengubah pola pikir bahwa  beasiswa di luar negeri itu banyak dan terbuka untuk semua orang dan strata. Ini bertujuan meningkatkan kepercayaan diri.

2.      Khusus  beasiswa luar negeri tidak harus pintar tetapi mau “take action” dan usahanya pun dilebihi. Orang pintar sekalipun tidak bisa mendapatkan bila diam dan tidak ada usaha meraihnya. Datang langsung ke Kedutaan negara yang ingin dituju atau ke Kementrian Kebudayaan untuk memburu beasiswa. Ditambah dengan majunya teknologi sekarang yang cukup menggunakan google, informasipun didapat.

3.      Persiapkan setahun sebelumnya, riset mencari informasi hubungan bilateral antar  kedua negera tersebut dan mengenai issu apa yang sedang berkembang.

4.      Download aplikasi dan isi formulir di halaman website pemberi beasiswa dan penuhi segala persyratan.

Terdapat beberapa tahapan dalam penyeleksian beasiwa; Admininistratif, wawancara dan FGD. Bahkan kini beberapa lembaga penyelenggara penerimaan beasiswa harus mewajibkan pesertanya mendapatkan pelatihan oleh para TNI demi memberi bekal untuk dapat hidup di negeri orang.

Persyaratan yang sulit dan banyak dipertanyakan yaitu tahap administratif. Formulir yang berisikan segala mengenai diri kita yang harus told in selling. Pengevaluasi pun terus sampai pada tahapan tahu apa yang dimau melalui personal stament, personal essei. Usahakan didalam tulisan berisi cerita dan sejarah diri, latar bekang, serta manfaat dan impek apa setelah menerima beasiswa.

Hubungan ala diplomasi, hubungan bilateral dan menguntungkan  kedua belah pihak negara menjadi pendukung dalam penerimaan peserta seleksi. Kenapa mau belajar, kenapa mau di universitas tersebut dan mau apa bila sudah lulus menjadi pertanyaan yang akan ditanyakan. So siapkan jawaban sejujur dan sebaik mungkin dalam menjawabnya.

Jangan takut sulit berkomunikasi bahasa asig karena tes standar masing masing universitas berbeda, cukup dapat berkomunikasi dan selanjutnya akan ada yang membantu mengajarkan ke tahap berikutnya. Selain dilihat dari nilai IPK, etika sangatlah penting dalam penilaian.

 Alam tagambang jadi guru, dengan maksud pepatah yang artinya seluruh yang ada di alam ini menjadi pembelajaran dalam hidup. Kenapa harus beasiswa luar negeri?. Teman baikku, Nila penakluk beasiswa menjelaskan kualitas pendidikan di Indonesia sama bagusnya dengan negara lain.

Menuntut ilmu diluar negeri akan memberi jawaban maksimal serta menambah kepercayaan diri untuk berkawan baru, menambah wawasan, mengenal kebudayaan luar, menciptakan network dan yang paling menariknya, CV dengan beasiswa berkuliah di luar negeri bisa diperhintungkan di dunia kerja dan  mendapat posisi yang special.

Nila merupakan calon penerima beasiswa chevening di University College London (UCL), Inggris. Ia berencana memperdalam dengan mengambil program Master of Science in International Public Policy. Meraih gelar sarjana di Universitas Negeri Jakarta, program Ilmu Sosial, Perempuan yang sangat suka membaca ini sebelumnya pernah mendapatkan berbagai beasiswa seperti beasiwa PPA dari proyek UNJ. Pengetahuan dan pengalaman Nila penakluk beasiswa telah dipaparkan.

Banyak hal aku dapat dari pengalaman serta pengetahuan Nila penakluk dalam memburu beasiswa. Apa yang dipaparkan aku sangat setuju. Perasaanku membayangkan ketika harus berjuang untuk beasiswa sangat tidaklah mudah. Bukan hanya mengandalkan IPK saja, tetapi kemapuan menulis dalam memperkenalkan diri secara baik serta  kejujuran juga konsen dan tahu apa yang dimau.

Mengamati tingkah pemuda saat ini yang anti ribet serta serba cepat dan ringkas membuat mereka malas mengurus beasiswa yang jelas tidak semudah membalikan telapak tangan. Tentu perlu usaha lebih apalagi  ini beasiswa ke luar negeri.